Kamis, 12 Juli 2012

KALKUN (turkey)

 ASAL USUL SINGKAT TENTANG KALKUN

     Kalkun ialah sebutan untuk burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun dewasa (liar) memiliki rentang sayap rata-rata antara 1,5 hingga 1,8 meter. Ada dua pendapat yang sering beredar tentang asal usul kalkun pedaging (konsumsi), salah satu pendapat mengatakan bahwa kalkun jenis tersebut merupakan kalkun liar dengan jenis M. Gallopavo (wild turkey) atau yang sering juga disebut dengan kalkun domestik (Amerika Utara), sedang pendapat lain menyebutkan bahwa kalkun pedaging ialah spesies M. Ocellata yang konon sudah sejak dulu di ternakkan oleh kelompok suku maya guna diambil dagingnya. Perbedaan antara keduanya adalah, jika spesies M. Gallopavo memiliki gelambir di bawah paruh, sedang jenis M. Ocellata tidak. Dan jika dilihat berdasarkan sifatnya, kalkun M. Gallopavo lebih gesit sedang jenis M. Ocellata cenderung jinak.

DAGING KALKUN
   
      Seperti yang saya potingkan sebelumnya, bahwa daging kalkun memiliki banyak sekali manfaat dan keuntungan. Berbagai keuntungan baik dalam segi gizi, rasa, dan juga keuangan anda. Fakta menunjukkan bahwa daging kalkun jauh lebih baik dari pada daging sapi, maupun daging lainnya. Terutama bagi anda yang ingin berdiet, menu masakan kalkun merupakan solusi yang cocok. Terutama mengkonsumsi daging bagian dada tanpa kulitnya, mengapa demikian? 

Ada 3 alasan, seperti berikut :
  1. Daging kalkun kaya akan protein.
  2. Kandungan lemak pada daging kalkun sangatlah rendah.
  3. Tentu saja, rasanya yang lezat.
        Bukankah daging sapi juga sarat akan protein?. Tepat sekali, namun daging merah (seperti sapi) juga sarat akan kolesterol. Perbandingannya sebagai berikut :
  • 1 ons daging kalkun, hanya mengandung 15-24 mg kolesterol
  • Sedangkan, 1 ons daging sapi mengandung 20-30 mg kolesterol
Jadi bagi siapa yang memiliki kecenderungan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi, memulai mengkonsumsi daging kalkun sejak dini jauh akan memberi dampak baik dari pada terus mengkonsumsi daging sapi. Berdasarkan riset Dewan Unggas Amerika Serikat menyatakan bahwa, daging kalkun memiliki kandungan protein jauh lebih baik dari pada daging ayam maupun sapi. Itulah mengapa, daging kalkun sangat dianjurkan pengkonsumsiannya bagi anak-anak usia pertumbuhan, remaja, atlet dan siapapun yang menginginkan otot tubuh yang ramping.
Lalu bagaimana dengan lemaknya?, bukankah unggas juga memiliki banyak lemak?. Pendapat seperti ini juga sepenuhnya betul sekali. Tetapi pada dasarnya kandungan lemak unggas, seperti ayam dan kalkun terbanyak hanya tersimpan pada kulitnya saja. Jadi dengan menyingkirkan kulitnya dari daftar menu konsumsi, sudahlah menjadi langkah aman yang cukup sederhana. Berbeda dengan daging sapi, kambing dll, kandungan lemak mereka tersimpan menjadi satu dengan daging. Untuk itu jelaslah lebih mudah menyingkirkan lemak pada daging unggas. Lalu yang menjadikan kalkun memiliki nilai plus adalah, dalam 3 ons daging kalkun bagian dada tanpa kulit hanya mengandung 1 gram lemak, tanpa lemak jenuh. Itulah mengapa daging kalkun begitu ideal untuk dikonsumsi.

BISNIS KALKUN

        Biasanya, bisnis kalkun dibagi menjadi dua macam :
  • kalkun diperuntukan untuk konsumsi. (daging)
  • diternakkan untuk telurnya
  • dan kalkun diperjual belikan untuk hias. 
Ahir ini peternakan kalkun mulai marak, di karenakan kebutuhan akan daging kalkun sendiri mulai membeludak, restoran restoran kota besar mulai banyak yang menawarkan berbagai menu hidangan kalkun. 
Selain itu nilai jual yang tinggi dibanding unggas lain dan cara perawatan yang tak begitu sulit menjadi faktor banyak orang mulai melirik bisnis yang satu ini.
       Sedangkan kalkun hias telah lama dibudidayakan peternak, selain karena harganya yang cukup di perhitungkan, ada kepuasan sendiri ketika melihat indahnya bulu-bulu kalkun tersebut. 

nb : Kalkun memiliki sifat aseksual dalam bereproduksi, walau tidak ada kalkun jantan dan telurnya bersifat fertil.





Rabu, 11 Juli 2012

"thanksgiving" tentang budaya atau manfaatnya?

         Hai semua, kembali lagi pada tulisan kali ini saya mencoba mengangkat pokok bahasan yang masih berkaitan seputar kalkun dan manfaatnya. Sebelumnya pastilah sudah banyak dari kita yang mengerti apa itu "thanksgiving day". Yup, hari pengucapan sukur, jika di artikan dalam bahasa kita. Tradisi Amerika yang pertama kali di adakan tahun 1619 di koloni Inggris yang sekarang terkenal dengan sebutan "perkebunan barkeley" di Virginia dll. Bertujuan sebagai ucapan rasa sukur dan terimakasih pada ahir musim panen. Pesta yang jatuh pada hari Senin kedua dari bulan Oktober dan dilanjutkan hingga Kamis keempat pada bulan November, menjadi sebuah hari libur nasional di Amerika yang cukup panjang. Thanksgiving selalu identik dengan acara makan malam dengan menu utama kalkun tersaji di atas meja.
           Ada beberapa dari kita mungkin masih tabu akan masalah mencontoh budaya luar dalam sehari-hari. Disini saya tak menitik beratkan tentang apakah "thanksgiving day" harus dipandang sebagai tradisi dan budaya, melainkan mencoba memaparkan apa manfaat dari sebuah tradisi tadi. Thanksgiving day tak jauh dari hari saling berbagi, bercengkrama dan mencoba saling memberi. Bagaimana pun dan dimana pun, hal yang berkaitan dengan saling berbagi merupakan poin positif di lihat dari sudut pandang manapun juga, saya rasa. Dan yang lebih bermanfaat lagi adalah apa yang mereka "konsumsi". Seperti yang telah saya coba jabarkan di tulisan sebelumnya, kalkun memiliki banyak manfaat sebagai hidangan konsumsi, terutama pada saat ini, dimana hal hal seperti radikal bebas dan pengawet makanan menjadi momok menakutkan bagi pola makan sehari hari. Dan di situlah letak poin utama kalkun berada, sebagai hidangan solusi dan lezat jika dinikmati. Wajar jika pemerintah AS lebih menyarankan kalkun sebagai menu konsumsi bagi remaja remaja pada usia pertumbuhan. Dengan kandungan kolesterol rendah, vitamin B3 dan B6 di dalamnya, belum lagi nutrisi, zink dan berbagai kandungan lain didalamnya, tak berlebihan jika kalkun datang sebagai solusi bagi anda pecinta masakan lezat dan tentu saja sehat.
          Jadi masihkah kita harus memandangnya sebagai budaya dan tradisi, atau sebagai manfaat plus solusi makanan untuk hari selanjutnya. Di lihat dari usaha budidaya kalkun yang semakin hari semakin banyak di minati, otomatis tak perlulah kita terlalu khawatir akan jumlah pemasaran daging yang satu ini. Tak harus setiap hari mengkonsumsi, walau pun lebih sering lebih baik. Dengan cita rasa yang lezat serta struktur daging yang lembut, saya rasa ini istimewa.Untuk pemesanan dan penjualan secepatnya saya coba lampirkan di tulisan saya yang berikutnya.

Sampai jumpa pada tulisan berikutnya "Salam Semangat"

Selasa, 10 Juli 2012

kalkun untuk konsumsi. mengapa tidak?

Indonesia negri subur dan kaya, begitu juga dengan aneka jenis racikan kulinernya. 
kali ini saya ingin berbagi sedikit info tentang manfaat kalkun sebagai hidangan makanan. Mungkin memanglah belum banyak dari kita benar benar akrab dengan hewan satu ini, sebagian kita hanya melihat mereka sebagai hewan hias, sebagai pemanis halaman rumah. Siapa sangka di balik pesoleknya yang indah tersimpan daging dengan berbagai kandungan manfaat yang luar biasa "wah". 

Langsung saja, berikut ini perinciannya :
  1. Daging kalkun termasuk golongan daging putih, yang mana mengandung 15-24 mg kolesterol yang jauh lebih rendah di bandingkan daging lainnya, semisal sapi (20-30 mg kolesterol). Bagian tubuh kalkun yang memiliki kandungan kolesterol terendah ialah bagian "dada". Secara tak langsung inilah solusi jawaban dari banyaknya penyakit-penyakit hari ini, seperti yang kita tahu "sehat adalah buah dari pola makan yang benar".
  2. Selain hal di atas tadi, ternyata kalkun memiliki kandungan protein yang tinggi di bandingkan dengan sejumlah daging lainnya. Tepatnya 24% lebih tinggi dari daging ayam yang paling populer di konsumsi masyarakat Indonesia saat ini. Protein yang tinggi sangat ideal bagi anak-anak, untuk tumbuh kembangnya. Salah satu makanan yang paling direkomendasikan pemerintah AS untuk para remaja Amerika.
  3. Ternyata di balik setiap serat dagingnya, tersimpan banyak vitamin B. Terdiri dari B3 (36%) dan B6 (27%).B6 berperan penting dalam menjaga kadar gula dalam darah agar selalu stabil. Sedangkan vitamin B3 sendiri memilik banyak manfaat seperti berikut ini :
    • membantu dalam proses pengolahan lemak
    • berpengaruh untuk kesehatan kulit dan fungsi otak
    • menurunkan kolesterol 
  4. Mengandung Selenium, menurut kedokteran selenium memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Thyroid / anti oksidan melindungi kita dari radikal bebas, yang dalam beberapa kasus ahir-ahir ini banyak menimbulkan kanker.
  5. bonus-bonus lain kandungan daging kalkun adalah : Asam Folat, Seng, Kalium, Nutrisi. Semua itu faktor penting dalam menjaga kestabilan fungsi jantung, degenerasi jaringan dan konon kata dokter dapat menghindari adanya cacat lahir. Intinya zat-zat tersebut sangat baik jika di konsumsi oleh para wanita, terutama ibu hamil.
  6. Asam amino triptofan, ini hebatnya kalkun setelah memberi bonusan eh masih ingin memberi hadiah lemburan lagi sodara (bercanda). Sebenarnya ini kandungan lain yang ada dalam kalkun, zat ini memiliki fungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh (membantu melawan sel kanker).
Jadi mengapa mesti tabu dan ragu untuk mengkonsumsi si ungas yang satu ini?. Jika di lihat dari tekstur daging dan rasa, kalkun memiliki kelembutan dan kelezatan istimewa dari pada ungas lainnya. Selain lezat terhimpun banyak manfaat. "Makan lezat juga sehat" rasanya tak berlebihan untuk hal yang satu ini. Semoga bisa menjadi jawaban untuk kekhawatiran masyarakat hari ini tentang konsep makanan lezat. Semakin sering di konsumsi semakin banyak manfaat yang di beri, buktikan sendiri.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes